Reportase
Pengembangan Hidro & Forest Wellness:
Terapi Alam untuk Keseimbangan Mental dan Fisik dalam Medical Wellness
Selasa, 12 November 2024
Pemanfaatan ekosistem hutan mulai dari umbul, pegunungan, dan kawasan hutan secara keseluruhan dapat memberikan banyak manfaat kesehatan. Selain untuk membersihkan diri, suasana hutan yang tenang, kualitas udara yang baik, suara yang menenangkan, serta keindahan alam dapat menjadi terapi kesehatan. Kombinasi yang dikembangkan antara terapi air (hidrowellness) dengan terapi hutan (forest therapy) menjadi sebuah perawatan holistik yang berfungsi untuk memulihkan energi vital, mengurangi stres, hingga memperbaiki kualitas tidur.
Sesi pengantar disampaikan oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D bahwa medical wellness saat ini banyak dikembangkan di Indonesia meliputi geothermal wellness, hidro wellness, forest therapy, dengan memanfaatkan kekayaan alam yang ada. Terapi alam tersebut dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang tersertifikasi atau terlatih untuk memberikan pelayanan kesehatan. Selain itu, diharapkan kunjungan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan tersebut di hari weekdays untuk menghindari penumpukan kunjungan saat weekend.
Widodo Wirawan, MPH menyampaikan bahwa ruang lingkup pengembangan wisata kesehatan saat ini harus dipertahankan serta meningkatkan sustainability layanan agar tetap dapat dinikmati oleh masyarakat, dimana layanan wisata kesehatan tersebut dikembangkan dengan sistem pembiayaan non JKN. Terapi air dipilih untuk wisata kesehatan sebagai optimalisasi potensi resort umbul atau water spring karena adanya dukungan pihak eksternal baik pemerintah serta antusiasme dari pihak resort dengan memanfaatkan okupansi saat weekdays. Potensi pengembangan terapi air tersebut dilakukan dengan kerjasama pihak RS dengan resor wisata, hotel, biro travel, dan perusahaan untuk mengembangkan layanan paliatif rekreasional serta kegiatan capacity building bagi karyawan perusahaan. Pengembangan layanan tersebut tentunya juga memiliki tantangan tersendiri, diantaranya alokasi waktu SDM yang terdiri dokter fisioterapi medik dan dokter rehabilitasi medik, serta proses pemasaran layanan.
Selanjutnya, paparan terkait pengembangan hidro wellness untuk keseimbangan mental dan fisik disampaikan oleh dr. Shinta Primasara, Sp. K.F.R., dimana layanan rehabilitasi medik berupa latihan terapi air (hydro therapy) dilakukan di kolam yang difasilitasi oleh dokter. Terapi air tersebut bermanfaat untuk meningkatkan efek psikologis, meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan kekuatan otot serta gerak sendi, serta banyak manfaat lainnya. Adapun efek psikologis yang didapatkan bergantung pada suhu air, dimana saat air hangat bermanfaat untuk membuat rileks, dan air dingin dimanfaatkan untuk memfasilitasi pasien yang umumnya kurang aktif atau responsif, namun kedua jenis tersebut tetap memiliki tujuan utama yang sama yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Berikutnya dr. Herin Anggreni P., M.Biomed(AAM), CHt terkait forest therapy. Saat ini tren menunjukkan peningkatan penuaan dini dan peningkatan kejadian tidak menular yang menyebabkan kematian hingga peningkatan klaim BPJS. Salah satu cara pengelolaan stres yaitu dengan melakukan pendekatan pada alam. Saat manusia kembali pada alam secara penuh, meliputi eksplorasi dengan terapi hutan dapat berguna sebagai salah satu terapi untuk memulihkan kesehatan. Terapi pada alam tersebut disebut dengan forest therapy dengan memanfaatkan penyembuhan alami dari diri manusia yang diintegrasikan pada alam untuk meningkatkan kualitas hidup. Forest bathing merupakan terapi alam dengan membuka 5 panca indera, sementara healing forest merupakan lokasi hutan yang memiliki karakter fisik sebagai healing service. Forest therapy berbeda dengan forest bathing, dimana terapi tersebut harus didampingi oleh profesional kesehatan holistik meliputi dokter, psikolog, terapis hutan, dan mental health practitioner yang berfungsi untuk menyelaraskan otak-jantung dan sebagai layanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan paliatif. Terapi hutan juga telah memiliki evidence based yang dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental dengan mengurangi rasa stres serta dapat menurunkan aktifitas simpatis yang aktif saat manusia mengalami stres.
Sebagai paparan terakhir, dr. Elhamangto Zuldan menjelaskan pengembangan terapi hidro dan forest wellness di Jawa Tengah. Saat ini sudah terdapat beberapa mata air dan hutan yang dapat dimanfaatkan, namun pemanfaatan selama ini hanya untuk aktifitas informal atau sebagai fungsi rekreasi. Selain itu, beberapa resor di Jawa Tengah sudah dilengkapi dengan kolam yang dialiri air panas untuk menarik minat wisatawan yang berkunjung. Skema pengembangan terapi hidro dan forest wellness akan dikembangkan dengan penyesuaian SDM yang ada untuk memberikan layanan komplementer, meliputi cek kesehatan umum, konsultasi, serta layanan akupuntur atau fisioterapi yang dipaketkan dengan wisata untuk memanfaatkan okupansi saat weekdays. Harapannya, potensi terapi tersebut dapat memberikan insight baru bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup melalui pendekatan preventif dan holistik. (Bestian Ovilia Andini)