Reportase
Sharing Session Promosi Medical Wellness Indonesia di Eropa
Selasa, 5 November 2024
Promosi medical wellness oleh operator Bali di Amsterdam telah dilaksanakan pada 25-26 Oktober 2024 yang bermanfaat untuk meningkatkan jejaring serta merupakan sebuah investasi bagi operator wellness di Bali untuk mengembangkan layanan medical wellness di Indonesia. Potensi pengembangan layanan medical wellness Indonesia cukup besar, karena sudah ada dukungan dari stakeholders termasuk potensi kedatangan buyers yang cukup besar. Selain itu, pengembangan layanan medical wellness ini merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan preventif dengan memanfaat kolaborasi lintas sektor dari sektor kesehatan, pariwisata, dan sektor lainnya.
Soenarto, M.Kes menyampaikan pengantar terkait kombinasi wisata yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf, serta didukung oleh PKMK dan Bali Medical Tourism Association. Harapannya kegiatan wisata tersebut dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk promosi wisata, yang mana biasanya wisata hanya dilakukan oleh UMKM disertai penjualan kerajinan tangan. Promosi medical wellness untuk menarik minat wisatawan dilakukan salah satunya dengan memberikan potongan harga jika membeli paket layanan. Selain itu, promosi medical wellness saat ini juga memperkenalkan keragaman terapi tradisional Indonesia di tingkat global. Saat ini, berbagai RS telah mempunyai unggulan masing-masing dalam layanan wellness, seperti RS Sardjito yang memiliki UPF Tawangmangu dengan produk jamu tradisional. Oleh karena potensi tersebut, maka harapannya peluang pengembangan layanan medical wellness ini dapat dimanfaatkan, baik oleh sektor kesehatan seperti klinik dan RS, serta utamanya pada sektor wisata seperti travel agent.
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D menyampaikan bahwa promosi medical wellness sangat diperlukan yang dapat diintegrasikan dengan wisata untuk menarik minat wisatawan. Selain promosi, juga dilakukan proses pembelajaran terhadap situasi yang ada pada layanan wellness di Amsterdam. Promosi tersebut dilakukan dengan harapan nantinya bisa mendapat return dari investasi tersebut. Selain itu, health tourism juga harus dilakukan dengan kolaborasi bersama Kemenparekraf yang bertujuan sebagai integrasi antara wisata dengan tindakan preventif pelayanan kesehatan.
Bapak Arya Galih Anindita menyampaikan paparan terkait hasil kuesioner kepada buyer meliputi pihak Belanda yang ingin membeli paket medical wellness di Indonesia, dan seller yang meliputi operator wellness di Indonesia. Berdasarkan data tren kegiatan oleh KBRI Den Haag, tren sektor kesehatan Indonesia meningkat pasca pandemi COVID sehingga dapat dimanfaatkan untuk menawarkan wisata kesehatan Indonesia. Tujuan dari kegiatan tersebut yaitu untuk menciptakan jejaring antar operator layanan wellness di Belanda dan Indonesia, meningkatkan exposure serta mencapai kesepakatan di wisata kesehatan. Kegiatan promosi medical wellness di Belanda meliputi 7 providers Indonesia dan 12 buyers Belanda. Terdapat 7 provider yang terdiri dari RS, Klinik, special economic zone operator. Sedangkan buyers terdiri dari industri kesehatan dan properti, insurance, representasi dan asosiasi agen, tour&travel event stakeholders. Selain itu, juga terdapat exhibitors yang terdiri dari penyedia produk wellness, maskapai penerbangan, provider medical wellness, special economic zone operator.
Hasil kuesioner yang didapatkan selama promosi yaitu pengenalan pelayanan unggulan meliputi geothermal, bayi tabung, kosmetik, dental, MCU, senior living, detox, stem cell, MCU+Wellness Program. Kisaran potensi sasaran peserta yaitu 90-150 pax, dan potensi pendapatan sekitar IDR 2,8M -6,4M belum termasuk akomodasi. Selain itu, didapatkan perkiraan kunjungan bulan April-Juni, Juli-September, Oktober-Desember. Dalam pengembangan layanan medical wellness tersebut, tentunya dukungan insentif diperlukan. Selain itu, telah direncanakan pengembangan tambahan layanan untuk mental health.
Terkait dengan sasaran konsumen, terdapat aging population Belanda yang cukup besar dengan pendapatan per bulan sekitar 1,700 Euro dan kemampuan menabung sekitar 1,000 Euro per bulan, yang bisa dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan. Namun, pengembangan layanan wellness dengan sasaran tersebut tentu harus diiingi dengan evaluasi yang meliputi market, buyers, provider untuk promosi mendatang.
Gede Wiryana Patrajaya, M.Kes menyampaikan paparannya bahwa saat ini Bali telah difokuskan untuk Health Tourism, dimana tahapan pengembangan wellness dilakukan dengan 7P, dengan promosi layanan sebagai suatu bentuk investasi. Kegiatan yang dilakukan saat promosi medical wellness di Belanda diantaranya B2B dan B2C. Bentuk B2B terdiri dari seller yang terdiri dari RS, klinik, asosiasi, serta buyer berupa travel agent, operator, asuransi, komunitas kesehatan, dan perusahaan alat kesehatan. Round Robbin System merupakan metode pertemuan buyer dan seller yang dilakukan saat kegiatan tersebut, dengan durasi selama 12 menit untuk memastikan proses berjalan sesuai rencana, dan dibantu dengan media promosi berupa presentasi PPT, video, brosur. Selain B2B, bentuk B2C dilakukan dengan expo dan workshop yang terdiri dari pembuatan jamu serta pelatihan accupressure pada 30 peserta.
Studi banding juga dilakukan dengan dua destinasi yaitu Belanda dan Belgia dengan tujuan untuk mencari operator medical wellness. Nursing Home yang ada di Belanda ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, dimana lansia tersebut membutuhkan perawatan kesehatan. Proses perawatan tersebut telah didukung dengan EMR untuk kebutuhan input data sehingga dapat terintegrasi dengan asuransi kesehatan. Selain itu, Nursing Home juga telah memiliki SDM yang meliputi tenaga dokter umum on call yang terdekat dengan nursing home, perawat care giver, tukang masak, administrasi.
Pengembangan layanan medical wellness juga perlu dilakukan promosi terus menerus, menetapkan sasaran dilakukan pada pelaku yang sudah ada, penetapan paket yang sudah termasuk maskapai penerbangan, perlunya meningkatkan reputasi agar dipercaya, perlunya ada spesifikasi untuk diferensiasi, mengedepankan konektivitas, kemampuan dan kemauan beli masyarakat Belanda, serta kecenderungan masyarakat Belanda untuk menyukai tanaman herbal dibandingkan obat kimia diharapkan dapat menjadi perhatian bagi operator wellness di Indonesia untuk mengembangkan layanan medical wellness di Indonesia.
Ni Nyoman Sri Rahayu Wulandari, M.Biomed, Sp.B memaparkan terkait pemasaran produk medical wellness Bali di Belanda dan pengalaman layanan geothermal di Belgia. Rangkaian promosi medical wellness di Belanda melibatkan seller yang meliputi BMTA yaitu RS, klinik, dan KEK Sanur, sedangkan buyer merupa Health Architect, Health Insurance, Health Association, dan Tours and Travel Agent. Selain itu, juga dilakukan workshop terkait dengan pembuatan jamu dan pelatihan accupressure, serta juga terdapat booth Expo.
Pembelajaran dan pengalaman yang didapatkan saat promosi medical wellness merupakan langkah awal dari pembelajaran untuk pengembangan layanan wellness bagi operator medical wellness di Indonesia. Peluang yang dimiliki untuk pengembangan tersebut dinilai cukup besar ditinjau dari insentif dari pemerintah dan uang pensiun yang bisa dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan, serta sudah terdapat wadah promosi wisata dan produk inovasi dan/atau kreativitas Indonesia di Belanda. Kepastian untuk kelengkapan data konsumen di masing-masing operator termasuk jumlah kunjungan sangat penting untuk menentukan ketepatan sasaran yang dituju. Selain itu, juga diperlukan dukungan dari maskapai penerbangan dan berbagai stakeholders terkait agar program bisa berjalan berkelanjutan.
Kunjungan operator layanan medical wellness di Belgia ke Thermen Londerzeel, yang merupakan layanan geothermal privat dengan fasilitas sauna dan kolam air hangat dengan treatment yang lengkap, serta fasilitas hotel. Area yang ada pada Thermen Londerzeel terbagi menjadi dua, yaitu area indoor dan area outdoor. Area indoor meliputi kolam air dingin, kolam air hangat, jacuzzi, rest area, restoran, dimana tiap ruang sauna memiliki desain unik dengan pemandangan dan suhu yang berbeda-beda, serta dilengkapi steambath. Area outdoor terdiri dari kolam, jacuzzi, sauna, rest area untuk bersantai dan berjemur, serta dilengkapi dengan paket treatment meliputi massage, treatment wajah, program slimming yang dilengkapi pengukuran sebelum dan sesudah treatment. SDM yang tersedia juga telah profesional bersertifikat, tamu harus taat aturan yang mana menggunakan bathrobe yang disediakan, menyediakan produk eksklusif, serta memiliki struktur bangunan unik dan estetik yang memberikan kesan eksklusif dan privat. Pameran medical wellness di Belanda ini sebagai langkah awal pembelajaran dan pengalaman bagi para operator medical wellness di Bali untuk mengambil berbagai peluang meskipun juga menghadapi tantangan. Namun, kegiatan ini dapat sebagai promosi berkelanjutan untuk wisata kesehatan di Indonesia.
Reporter : Bestian Ovilia Andini