Reportase
Indonesia Medical Wellness Tourism Promotion
Jumat – Sabtu, 25 – 26 Oktober 2024
di Indonesia House Amsterdam
Medical wellness yang telah diinisiasi pada Agustus 2023 di Bali membawa beberapa operator medical wellness Bali pada Indonesia Medical Wellness Tourism Promotion yang diselenggarakan 25-26 Oktober 2024 di Amsterdam. Bersama dengan Kementerian Pariwisata, Kementerian Kesehatan, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, serta Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM yang mendukung dan ikut mempromosikan medical wellness tourism, mengharapkan kegiatan promosi ini dapat memperluas jejaring kerja sama antara operator medical wellness tourism di Indonesia dengan beberapa operator fasilitas pelayanan kesehatan, resor, hotel, wellness center, dan operator perjalanan wisata, serta potensi mendatangkan wisatawan Eropa khususnya Belanda untuk menikmati layanan medical wellness tourism di Indonesia. Ke depannya diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan setiap tahun sebagai promosi wisata kesehatan Indonesia di Belanda yang dapat menjangkau pasar Eropa.
-
Hari 1, 25 Oktober 2024
-
Hari 2, 26 Oktober 2024
Indonesia Medical Wellness Tourism Promotion dibuka dengan penyambutan dari H.E. Mayerfas, Duta Besar Indonesia untuk Belanda. Indonesia House of Amsterdam merupakan hub antara Indonesia, Belanda, dan Eropa. Ini merupakan langkah penting antara Indonesia dan Belanda untuk inovasi sektor kesehatan yang menjanjikan. Dua hari promosi medical wellness ini merupakan kegiatan penting untuk mengambil pasar Eropa, dimana turis mencari layanan holistik dan rejuvinasi. KBRI juga berterima kasih untuk para partisipan baik seller dan buyer serta berharap acara ini bermanfaat dan membawa kerja sama.
Dilanjutkan dengan keynote speech yang disampaikan oleh dr. Sunarto, M.Kes., Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan destinasi sangat menarik untuk kesehatan dan pariwisata. Perlu untuk mengkombinasikan kesehatan dan pariwisata untuk menarik turis. Kementerian Kesehatan sangat mengapresiasi seluruh panitia dan partisipan yang terlibat pada acara ini sehingga kolaborasi yang baik dapat terwujud.
Bapak Arya Galih Anindita, Ketua Tim Kerja Wisata Minat Khusus 2 (Wisata Kesehatan, Wisata Kuliner/Gastronomi dan Ekowisata, Kementerian Pariwisata, menyatakan bahwa Indonesia memiliki banyak wellness tourism yang sangat menarik. Beberapa wellness tourism yang memiliki kualitas bagus dan menawarkan pengalaman, seperti forest tourism and marine yang didukung oleh berbagai resort dan mengusung tema ecotourism. Selain itu, urban travel yaitu mengunjungi kota besar, yang menawarkan wisata kebugaran dan meditasi. Kemudian, wisata kuliner dengan konsep farm to the table yang tidak hanya menawarkan rasa yang nikmat namun juga sehat bagi pelancong. Selain itu, kesehatan tradisional seperti water purification disediakan di banyak desa di Bali. Tidak ketinggalan pula, kesenian yang mengkombinasikan tarian dengan musik tradisional seperti gamelan sebagai terapi musik untuk menyeimbangkan tubuh, jiwa, dan pikiran. Promosi medical and wellness yang pertama kali dilakukan di Belanda ini harapannya dapat menjadi ajang tahunan berkelanjutan dalam kerja sama.
Selanjutnya, Maurits Algra dan Jeroen Veth dari Dutch Health Architect sebagai bagian dari Task Force Health Care di Belanda menggambarkan infrastruktur kesehatan di masa mendatang. Dibutuhkan inovasi untuk efisiensi dan dekat dengan pasien. Pengembangan infrastruktur ini perlu melibatkan pasien dan berkelanjutan. Membangun sebuah layanan kesehatan mesti memperhatikan kebutuhan dan kenyaman pasien dan staf RS, agar pasien mendapatkan pelayanan yang baik dan staf dapat beberja dengan nyaman.
Michel Teunisse, dari Aon Insurance, sebuah perusahaan asuransi global menjelaskan tentang financing of medical care di Belanda. Seluruh penduduk di Belanda ditanggung asuransi dan bebas memilih perusahaan asuransi sebagai pengaman sosial mereka. Biaya kesehatan di Belanda lebih mahal dibanding Indonesia. Selain itu, cakupan asuransi di Belanda dapat dikatakan cukup rumit dibandingkan global. Cakupan dasar dapat ditambah dengan cakupan tambahan, serta jika ingin dirawat di luar Belanda perlu membeli paket tambahan. Remote worker dapat menjadi salah satu target pasar, selain itu perusahaan-perusahaan yang menerapkan program wellbeing bagi karyawannya juga dapat menjadi kesempatan bagi para operator pelayanan kesehatan dari Indonesia untuk menawarkan produknya. Dalam konteks ini, perlu mencari perusahaan asuransi di Belanda yang cocok dengan produk yang ditawarkan oleh operator medical wellness dari Indonesia.
Inti dari promosi di hari pertama ini merupakan B2B interactive business matching sebanyak 2 sesi yang dipimpin oleh seorang marshal untuk mengkoordinir masing-masing seller dan buyer saling berinteraksi. Sebagai seller, para operator medical wellness tourism di Bali, meliputi Prima Medika Hospital, RSIA Bali Royal, RS Bhakti Rahayu, Klinik Sada Jiwa, Unicare Medical Clinic, Bali Medical Tourism Association, menawarkan berbagai produk dengan unique selling agar dapat menarik minat pasar Eropa. Berbagai produk yang ditawarkan, seperti Prima Medika Hospital dengan paket MCU & Wellness, RSIA Bali Royal dengan Royal Wellness yang meliputi paket MCU, IVF, cosmedic, dental, woman and children wellness. RS Bhakti Rahayu menawarkan paket health check up & natural hot spring wellness, Klinik Sada Jiwa menawarkan senior wellness yang diperuntukkan bagi lansia untuk meningkatkan kualitas hidup, Unicare Medical Clinic menawarkan Balinese detox infusion therapy, stem cell reverse aging, dan dental implant. Sementara, dari BMTA menawarkan berbagai produk medical wellness dari para operator yang menjadi anggotanya. Berbagai buyer dari Belanda yang tertarik bergabung pada kegiatan promosi ini seperti dari Phillips, Aon, Dutch Health Architects, Stichting Alzheimer Indonesia Nederland, Deva Events, Salero Tours, Fitri Zorg, Deerns, JARFIS Property Group, BINA B.V., dan DAI Capital.
Indonesia Medical Wellness Tourism Promotion di hari pertama ini selain merupakan ajang interaksi antara seller dan buyer untuk potensi kerja sama, namun juga sebagai pembelajaran bagi para operator medical wellness tourism di Indonesia untuk memahami kultur warga Belanda dan bagaimana preferensi mereka menikmati medical and wellness tourism di negara tropis Indonesia yang kaya akan budaya, keindahan alam, dan keramahtamahan penduduknya. Lebih lanjut mengenai medical wellness Indonesia dan para operatornya dapat mengunjungi https://bit.ly/operatorBali-Indonesia
(Elisabeth Listyani)
Dibuka dengan sajian Tari Pendet dari anggota BMTA, hari kedua Indonesia Medical Wellness Tourism Promotion menghadirkan expo dan workshop yang terbuka untuk umum. Terdapat dua workshop yang disediakan oleh beberapa peserta pameran, diantaranya workshop natural/herbal substance for wellness and medication dari Djamu Djamu. Workshop ini mengajak para pesertanya untuk membuat jamu kunir asem untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Kemudian workshop akupresur yang disajikan oleh Blora Mustika B.V., yang mana workshop ini mengajarkan teknik-teknik relaksasi dengan cara memberikan tekanan di bagian tubuh tertentu menggunakan minyak balur. Manfaatnya dapat meningkatkan sirkulasi darah, merangsang sistem saraf, serta membuat tubuh menjadi rileks.
Setelah mengikuti workshop, para pengunjung berdatangan untuk mengenal lebih dekat tentang produk-produk medical and wellness dari Indonesia dengan mengunjungi booth-booth yang tersedia. Peserta pameran yang terlibat diantaranya BMTA, Djamu Djamu, Blora Mustika B.V., Good Jamu, Garuda Indonesia, dan The Sanur. Para pengunjung tertarik tentang produk apa saja yang ditawarkan dan paket-paket menarik yang disediakan. Salah satu pengunjung dari Belanda tertarik untuk menikmati wellness di saat libur panjang dengan mengunjungi negara tropis seperti Indonesia dimana saat Belanda sedang musim dingin.
Expo dan workshop di hari kedua pada Indonesia Medical Wellness Tourism Promotion ini memberikan daya tarik tersendiri bagi pada pengunjung dari Belanda yang berminat untuk menikmati tidak hanya wisata di Indonesia, namun juga layanan medis preventif dan wellness. Salah satu akses untuk merambah pasar Belanda adalah melalui senior wellness yang sudah banyak di Belanda, namun tidak menutup kemungkinan pula akses yang lain. Harapannya promosi ini dapat menjadi ajang tahunan dengan bertambahnya para operator yang akan bergabung untuk mempromosikan produk-produknya dan menarik pasar Eropa untuk menikmati medical wellness tourism di Indonesia. (Elisabeth Listyani)