Webinar
Medical Wellness Indonesia Menuju Indonesia Health Tourism Exchange Forum (IHTEF) 2024
Bali Medical Tourism Association (BMTA) bekerjasama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Universitas Gadjah Mada (PKMK UGM) menyelenggarakan webinar Medical Wellness Indonesia Menuju Indonesia Health Tourism Exchange Forum (IHTEF) 2024 yang bertujuan memaparkan kegiatan Indonesia Health Tourism Exchange Forum (IHTEF), meningkatkan paparan terhadap produk medical wellness yang disediakan oleh operator Bali, serta menggali potensi kerja sama antar operator medical dan wellness di Indonesia pada tanggal 24 Juli 2024 secara online.
Webinar ini dibuka dengan penyampaian pengantar oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D selaku Staf Khusus Menteri Kesehatan bidang Ketahanan Industri Obat dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI terkait hal-hal yang beliau soroti selama dua tahun terakhir ini yaitu terminologi antara medical tourism dan medical wellness. Medical tourism merupakan pasien yang mencari pelayanan kesehatan dari negara satu ke negara lainnya (travelling patient/ cross border patient) yang mana pelaksanaannya diatur oleh PERMENKES No.76 Tahun 2015 sedangkan, medical wellness diatur dalam Keputusan Bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif beserta Kementerian Kesehatan dimana medical wellness merupakan bagian dari wisata kebugaran dan herbal. Prof. Laksono berharap dari webinar ini dapat memicu pengembangan medical atau health wellness di Indonesia, dimana hal ini dapat membuat masyarakat Indonesia lebih sehat serta memberikan peluang pekerjaan bagi tenaga kesehatan, tenaga industri pariwisata, tenaga tenaga peneliti, dan sebagainya.
Panel Diskusi 1
Selanjutnya merupakan panel diskusi yang dimoderatori oleh Elisabeth Listyani (Peneliti PKMK FK-KMK Universitas Gadjah Mada). Panel diskusi yang pertama disampaikan oleh Arya Galih Anindita ((Ketua Tim Kerja Wisata Minat Khusus 2 (Wisata Kesehatan, Wisata Kuliner/Gastronomi dan Ekowisata), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif). Medical wellness merupakan hal baru. Pada 2023, data menunjukkan bahwa wellness tourism berada pada peringkat ketiga sebagai tren pariwisata yang akan terjadi pada 2023-2024 pada wisatawan mancanegara. Sayangnya, terdapat tiga isu utama yang dihadapi oleh industri pariwisata. Pertama adalah terbatasnya pengetahuan dari pelaku industri pariwisata terhadap produk layanan kebugaran masih sangat terbatas; kedua, mengkonversi paket wisata tersebut menjadi sales membutuhkan waktu yang panjang, dan isu ketiga adalah paket yang ditawarkan tersebut tentunya membutuhkan marketing budget dan sales promotion budget.
Sejak 2023, Kemenparekraf telah membuat suatu forum bernama Indonesia Health Tourism Exchange Forum (IHTEF) yang mana forum ini akan mempertemukan seller dan buyer. Dari forum ini dihasilkan beberapa kesepakatan antara seller dan buyer, dimana terdapat kerja sama B2B antara rumah sakit dengan operator pariwisata sehingga terbentuk paket-paket tertentu. Pada tahun ini, Kemenparekraf akan menyelenggarakan kembali Indonesia Health Tourism Exchange Forum (IHTEF) 2024 dengan undangan khusus penyedia layanan wellness dan berbagai operator pariwisata, dimana peserta dalam forum ini adalah 50 buyer dan 20 seller. Forum ini bertujuan untuk meningkatkan exposure produk dan layanan wellness Indonesia bagi wisatawan nusantara dan mancanegara. Dalam forum ini juga akan memfasilitasi dan menginisiasi terbentuknya paket-paket wisata wellness/ medical wellness yang siap jual di Indonesia maupun mancanegara. Tujuan selanjutnya adalah untuk dapat mengidentifikasi peluang dan tantangan dari industri wisata kebugaran Indonesia.
Panel Diskusi 2
Panel diskusi kedua disampaikan oleh dr. Gede Wiryana Patrajaya, M.Kes. (Ketua Bali Medical Tourism Association), memaparkan tentang layanan medical wellness yang telah berjalan di Bali. Fokus program dalam medical wellness di Bali meliputi healty life style-MCU, kecantikan, kebugaran, pengobatan tradisional, mental health, weight management, serta kualitas hidup. Layanan medical wellness di Bali, telah banyak dilakukan baik oleh rumah sakit maupun klinik. Prima Medika Hospital salah satunya, menawarkan layanan prima seperti pemesanan dan pembayaran, asesmen awal, konseling dan penjelasan program, MCU di rumah sakit, program wellness di resor atau hotel, travelling, konseling hasil MCU, follow up dan evaluasi pasca program, serta manajemen hubungan pelanggan. Selain itu, Bali juga memiliki berbagai klinik dan rumah sakit yang terlibat dalam medical wellness, seperti Sada Jiwa Clinic, Unicare Clinic, Miracle Ultimate, Bali Dental 911, Prodia Health Care, RS Bhakti Rahayu, RSUP I.G.N.G. Ngoerah, RS Mata Bali Mandara, dan RS Kasih Ibu Denpasar. Kategori dan produk yang ditawarkan oleh operator lainnya di Bali meliputi pendekatan integratif seperti meditasi wellness, totok punggung, akupresur wellness, hipnoterapi, dan akupuntur; pendekatan holistik seperti terapi tradisional, kesehatan tradisional Usada Bali; dan wellness spa seperti Qi Therapeutic Massage, Skin Physiology Protocol, dan Skin Wellness.
Webinar ini ditutup dengan closing statement oleh Prof. Laksono, yang berharap bahwa medical wellnes/ welness pada umumnya dapat menjadi salah satu arus utama dalam industri pariwisata, dan tentunya pula oleh rumah sakit sebagai sumber pendapatan lain selain BPJS. (Kartika Saraswati)