Pengembangan Business Plan Pemanfaatan Potensi Geothermal untuk Pelayanan Kesehatan di Jawa Tengah
PKMK FK-KMK UGM menyelenggarakan
Diskusi Online
Pengembangan Business Plan Pemanfaatan Potensi Geothermal
untuk Pelayanan Kesehatan di Jawa Tengah
Pengantar
Pemanfaatan sumber daya panas bumi alami yang kaya akan mineral dan bersuhu tinggi untuk kesehatan telah dilakukan selama ribuan tahun, dengan berbagai tradisi kuno, seperti pemandian air panas di Jepang, Islandia, dan Turki.
Wilayah di Indonesia juga kaya akan fenomena mata air panas karena merupakan pertemuan lempeng tektonik jalur gunung api geotermal. Setiap pulau besar dan hampir di setiap provinsi memiliki mata air panas, kecuali Daerah Khusus Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah pengembangan mata air panas bumi di Jawa Tengah meliputi Baturaden, Dataran Tinggi Dieng, Guci, Gunung Ungaran, Candi Umbul Telomoyo, dan Gunung Lawu.[1] Sumber daya air panas bumi tersebut dimanfaatkan oleh pengelola destinasi wisata termasuk resor dan hotel di sekitarnya dengan menyediakan pemandian air panas. Namun, pemanfaatan tersebut hanya sebatas mandi air panas, belum dibarengi dengan pelayanan medis.
Seperti diketahui, manfaat mandi air panas untuk kesehatan diantaranya untuk terapi tubuh, perawatan kulit, relaksasi, serta rehabilitasi. Proses ini dipercaya dapat membantu detoksifikasi tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, meredakan nyeri otot dan sendi, serta memberikan efek menenangkan bagi pikiran. Geothermal juga berhubungan dengan praktik keberlanjutan karena memanfaatkan energi alami yang dapat diperbarui, tanpa merusak lingkungan.
Dengan adanya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan preventif, holistik, serta pengelolaan kesehatan mental yang makin meningkat menjadikan peluang bagi para operator pelayanan kesehatan dan pariwisata untuk mengembangkan pelayanan medik dan wellness dengan memanfaatkan potensi geothermal sebagai bagian penting dari gaya hidup sehat modern.
Tujuan
- Membahas potensi pemanfaatan energi geothermal untuk mendukung kesehatan dan kebugaran.
- Membuka peluang inovasi produk kesehatan yang ditujukan untuk pasar non BPJS.
- Membuka peluang kerja sama antar operator, seperti rumah sakit atau klinik, wellness center, fitness center, pengelola tempat wisata, kuliner, maupun agen perjalanan.
- Membahas pengembangan business plan potensi geothermal untuk pelayanan kesehatan di Jawa Tengah.
Waktu Pelaksanaan
Hari & tanggal : Rabu, 4 September 2024
Waktu : 13.00 – 15.00 WIB/ 14.00-16.00 WITA/ 15.00-17.00 WIT
Link webinar : https://bit.ly/DiskusiGeothermal-JawaTengah
Meeting ID : 826 8096 6800
Passcode : 552770
Streaming : PKMK FK-KMK UGM
Susunan Acara
Waktu | Durasi | Topik | Narasumber |
13.00-13.05 | 5’ | Pembukaan | MC |
13.05-13.25 | 20’ |
Pengantar: Potensi penggunaan geothermal untuk inovasi produk kesehatan |
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D. (Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Ketahanan Industri Obat dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI) |
13.25-14.55 | 90’ |
Panel Diskusi: Potensi layanan medis geothermal di Jawa Tengah dan rencana bisnis untuk inovasi produk geothermal |
dr. Andry Edwin Dahlan (Global Health Tourism Assistance) Yunita Dyah Suminar, SKM,M.Sc.,M.Si. (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah) Elisabeth Listyani, S.E., M.M. (PKMK FK-KMK UGM) |
14.55-15.00 | 10’ | Penutup |
Target Peserta
- Kementerian terkait.
- Pemerintah daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota).
- Pengelola rumah sakit dan klinik.
- Pengelola resor, hotel,spa, dan pusat kebugaran lainnya.
- Profesional kesehatan: dokter, perawat, ahli terapi fisik, ahli gizi, ahli kebugaran, dan profesional kesehatan lainnya.
- Organisasi pelaku pariwisata.
- Pemerhati wisata kebugaran.
- Pegiat pengembangan medical wellness.
- Mahasiswa.
[1] Ir. Oman Abdurahman , M.T. (2024). Mata Air Panas Indonesia dan Beberapa Usulan Lokasi Pengembangan untuk Pelayanan Kesehatan di Jawa Barat(presentasi power point).