PKMK FK KMK UGM menyelenggarakan
Brainstorming Health Tourism di Indonesia:
Past, Present, Future
Rabu, 9 April 2025
13.00 – 15.00 WIB
Latar Belakang
Wisata kesehatan telah berkembang pesat dan menjadikannya salah satu industri yang sangat menjanjikan. Sekarang, wisatawan dari berbagai negara mencari layanan kesehatan yang unggul sambil menikmati perjalanan yang menyenangkan dan menyegarkan. Fenomena ini membuka peluang besar bagi negara-negara yang memiliki infrastruktur kesehatan, tenaga medis profesional, dan daya tarik wisata yang kuat.
Indonesia, dengan kekayaan alam, budaya, serta potensi medical & wellness, memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi unggulan dalam health tourism. Namun, untuk mewujudkannya, diperlukan sinergi antara sektor kesehatan, pariwisata, regulasi pemerintah, serta inovasi layanan.
Wisata medis yang ditetapkan dengan Permenkes 76/2015 ditujukan untuk orang sakit, merupakan perjalanan untuk mendapatkan tatalaksana dari penyakit yang telah di diagnosa. Sementara, wellness tourism yang ditetapkan dengan Keputusan Bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Menteri Kesehatan No. SK/13/HK.01.02/MK/2002, No. HK.01.08/MENKES/637/2022 ditujukan untuk orang sehat, yang merupakan perjalanan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran. Pasar untuk wellness tourism ini potensinya sangat besar. Tentu, targetnya adalah pengguna non BPJS. Salah satunya Bali yang sudah memulai mengembangkan produk medical & wellness dengan menggabungkan layanan medis, wellness, wisata, dan tradisi budaya.
Menggunakan model Porter’s Five Forces, dapat dianalisis bagaimana persaingan antar pelaku usaha, suplier, pembeli, produk subtitusi, dan potensi pendatang baru dalam industri health tourism. Untuk itu, melalui sesi brainstorming, kita akan mengeksplorasi berbagai ide, peluang, dan tantangan dalam mengembangkan health tourism — mulai dari jenis layanan yang ditawarkan, target pasar, kebutuhan SDM, hingga kolaborasi lintas sektor.
Tujuan
- Mengajak brainstorming tentang health tourism di Indonesia menggunakan model Porter’s Five Forces untuk:
- Medical tourism
- Wellness tourism dengan kasus Bali
- Membahas menggunakan pendekatan historis – past, present, future untuk kedua analisis tersebut.
Pelaksanaan Kegiatan
Hari dan tanggal : Rabu, 9 April 2025
Waktu : 13.00-15.00 WIB
Tautan webinar : https://pkmk.site/WebinarHealthTourism
Meeting ID : 875 3312 2072
Passcode : 245441
Streaming : PKMK FKKMK UGM
Susunan Acara
Waktu | Durasi | Topik | Narasumber |
13.00-13.05 | 5’ | Pembukaan | MC |
Brainstorming | |||
13.00-13.25 | 20’ |
Health Tourism di Indonesia: Kasus 1: Medical Tourism |
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D. (Guru Besar, Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, FK-KMK UGM) |
13.25-13.45 | 20’ |
Health Tourism di Indonesia: Kasus 2: Bali |
Elisabeth Listyani (PKMK FK-KMK UGM) dr. I Gede Wiryana Patrajaya, M. Kes (Ketua Bali Medical Tourism Association) |
13.45-14.05 | 20’ | ||
14.05-14.25 | 20’ |
Health Tourism di Indonesia: Past, Present, Future |
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D. (Guru Besar, Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, FK-KMK UGM) |
14.25-14.50 | 35’ | Diskusi |
Moderator dr. Andry Dahlan (Founder, Global Health Tourism Assistance) |
14.50-14.55 | 5’ | Kesimpulan | |
14.55-15.00 | 5’ | Penutup | MC |
Target Peserta
- Pengelola rumah sakit dan klinik.
- Pengelola resor, hotel, dan pusat kebugaran.
- Profesional kesehatan: tenaga medik & tenaga kesehatan.
- Asosiasi rumah sakit.
- Asosiasi pariwisata.
- Pegiat health tourism.
- Mahasiswa